Judul: One Foot in the Grave (Night Huntress #2)
Penulis: Jeaniene Frost
Genre: Paranormal Romance
Penerbit: Dastan Books
Terbit: Tahun 2011
Tebal: 427 halaman
Bahasa: Indonesia
Periode baca: 14 Maret 2015 – 19 Maret 2015
Sinopsis:
Catherine Crawfield sekarang adalah Agen Khusus Cat
yang bekerja untuk pemerintah dengan tujuan membasmi vampire-vampire jahat.
Selain itu, ia juga melatih beberapa manusia yang tangguh untuk bergabung dalam
timnya. Cat menggunakan pekerjaannya itu untuk melupakan hatinya yang hampa
karena meninggalkan Bones empat tahun yang lalu.
Bones, si vampire pembunuh bayaran, akhirnya bisa
melacak identitas Cat yang baru dan mereka bertemu kembali. Bertemu dengan
Bones membuat semua perasaan Cat terhadap vampire itu bangkit kembali.
Sementara itu, ada seseorang yang ingin membunuh Cat,
dan orang yang bisa menolongnya hanyalah Bones yang pernah ditinggalkannya.
Satu-satunya kesempatan Cat untuk tetap hidup adalah bekerja sama kembali
dengan Bones. Namun, mampukah Cat terus mengesampingkan perasaannya dan
bersikap profesional untuk membasmi penjahat berbahaya ini?
Setelah menemukan Cat, apakah Bones yang pernah merasa tersakiti akan mau menolong atau malah berbalik meninggalkan Cat?
Setelah menemukan Cat, apakah Bones yang pernah merasa tersakiti akan mau menolong atau malah berbalik meninggalkan Cat?
Review:
Menurutku sih itu sinopsisnya kurang pas dikiittttt.
-___-
Oke abaikan bagian ini. Langsung aja yak ke inti review-nya. Nggak maksud spoiler loh :D
Oke abaikan bagian ini. Langsung aja yak ke inti review-nya. Nggak maksud spoiler loh :D
Buku kedua Night Huntress ini AWESOME, AMAZING, ya
Allah apalagi yah, pokok super duper keren pake banget deh. Dari segi cerita
tambah asyik, action-nya lebih keren dan ‘EUH’ di buku ini.
Karakter-karakternya juga tambah oke (y) .
Sebenernya pertemuan kembali antara Bones sama Cat lah
yang paling kutunggu di sini. Doh, gairahnya menguar ke mana-mana. Hahaha
Akhirnya, misteri tentang siapa ayah Cat pun terungkap
dan dapet bonus cerita apa yang sebenarnya terjadi antara Justina (ibu Cat) dan
ayahnya Cat waktu itu. Ada lagi rahasia-rahasia yang nggak disangka-sangka
akhirnya kebuka di sini.
Juga bagian akhir cerita ini yang bikin perutku rada
bergejolak gara-gara scene pambangkitan mayat. Cukup detail, sampek aku gak mau
bayangin itu. >,<
Novel ini rating-nya mature ya, jadi buat anak-anak di
bawah umur di sarankan baca FF vampir dengan rate K aja, jangan novel ini
karena ada satu bab full yang tidak pantas dibaca anak-anak. Implisit sih, tapi
sangat membangkitkan imajinasi untuk membayangkan scene-nya. Wkwkw
Kekurangannya lagi-lagi cuma sekitar typos yang gak
begitu mengganggu.
Masalah ukuran buku?
Udah mulai terbiasa baca yan bikin mata juling. Hohoho
Udah mulai terbiasa baca yan bikin mata juling. Hohoho
Selalu ada quotes keren di tiap buku. Yang ini kata
Mencheres (kakeknya Bones menurut aturan dunia vampire) sama Cat.
“Balas dendam adalah emosi yang paling kosong.”
Mencheres_
“Dendam juga memotivasi orang untuk melakukan hal yang
paling bodoh.” Cat_
Intinya, dendam itu nggak ada bagus-bagusnya. Aseeekkk
oke nggak tuh. Wkwk >,<
Kasih 5 bintang dikurangi ½ deh buat novel ini.
See ya at my next review yooo. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar