Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 Mei 2016

REVIEW: One Foot in the Grave (Night Huntress #2) by Jeaniene Frost

Judul: One Foot in the Grave (Night Huntress #2)
Penulis: Jeaniene Frost
Genre: Paranormal Romance
Penerbit: Dastan Books
Terbit: Tahun 2011
Tebal: 427 halaman
Bahasa: Indonesia
Periode baca: 14 Maret 2015 – 19 Maret 2015


Sinopsis:
Catherine Crawfield sekarang adalah Agen Khusus Cat yang bekerja untuk pemerintah dengan tujuan membasmi vampire-vampire jahat. Selain itu, ia juga melatih beberapa manusia yang tangguh untuk bergabung dalam timnya. Cat menggunakan pekerjaannya itu untuk melupakan hatinya yang hampa karena meninggalkan Bones empat tahun yang lalu.
Bones, si vampire pembunuh bayaran, akhirnya bisa melacak identitas Cat yang baru dan mereka bertemu kembali. Bertemu dengan Bones membuat semua perasaan Cat terhadap vampire itu bangkit kembali.
Sementara itu, ada seseorang yang ingin membunuh Cat, dan orang yang bisa menolongnya hanyalah Bones yang pernah ditinggalkannya. Satu-satunya kesempatan Cat untuk tetap hidup adalah bekerja sama kembali dengan Bones. Namun, mampukah Cat terus mengesampingkan perasaannya dan bersikap profesional untuk membasmi penjahat berbahaya ini?
Setelah menemukan Cat, apakah Bones yang pernah merasa tersakiti akan mau menolong atau malah berbalik meninggalkan Cat?


Review:
Menurutku sih itu sinopsisnya kurang pas dikiittttt. -___-
Oke abaikan bagian ini. Langsung aja yak ke inti review-nya. Nggak maksud spoiler loh :D
Buku kedua Night Huntress ini AWESOME, AMAZING, ya Allah apalagi yah, pokok super duper keren pake banget deh. Dari segi cerita tambah asyik, action-nya lebih keren dan ‘EUH’ di buku ini. Karakter-karakternya juga tambah oke (y) .
Sebenernya pertemuan kembali antara Bones sama Cat lah yang paling kutunggu di sini. Doh, gairahnya menguar ke mana-mana. Hahaha
Akhirnya, misteri tentang siapa ayah Cat pun terungkap dan dapet bonus cerita apa yang sebenarnya terjadi antara Justina (ibu Cat) dan ayahnya Cat waktu itu. Ada lagi rahasia-rahasia yang nggak disangka-sangka akhirnya kebuka di sini.
Juga bagian akhir cerita ini yang bikin perutku rada bergejolak gara-gara scene pambangkitan mayat. Cukup detail, sampek aku gak mau bayangin itu. >,<
Novel ini rating-nya mature ya, jadi buat anak-anak di bawah umur di sarankan baca FF vampir dengan rate K aja, jangan novel ini karena ada satu bab full yang tidak pantas dibaca anak-anak. Implisit sih, tapi sangat membangkitkan imajinasi untuk membayangkan scene-nya. Wkwkw
Kekurangannya lagi-lagi cuma sekitar typos yang gak begitu mengganggu.
Masalah ukuran buku?
Udah mulai terbiasa baca yan bikin mata juling. Hohoho
Selalu ada quotes keren di tiap buku. Yang ini kata Mencheres (kakeknya Bones menurut aturan dunia vampire) sama Cat.
“Balas dendam adalah emosi yang paling kosong.” Mencheres_
“Dendam juga memotivasi orang untuk melakukan hal yang paling bodoh.” Cat_
Intinya, dendam itu nggak ada bagus-bagusnya. Aseeekkk oke nggak tuh. Wkwk >,<
Kasih 5 bintang dikurangi ½ deh buat novel ini.


See ya at my next review yooo. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar