Total Tayangan Halaman

Selasa, 17 Mei 2016

REVIEW: The Viscount who Loved Me (Bridgerton Family #2) by Julia Quinn

Judul: The Viscount who Loved Me
Penulis: Julia Quinn
Genre: Historical Romance
Penerbit: HarperCollins
Terbit: 2004
Tebal: 283 halaman
Bahasa: English
Format: eBook


Sinopsis:
Review:
Ah, tiba-tiba inget pepatah “Tak ada akar, rotan pun jadi”
Nah, kalo Anthony jadinya: “Tak suka adeknya, mbaknya pun jadi” kekeke
Dan perumpamaan kisah ini hampir sama seperti peribahasa di atas.
Jadi intinya adalah buku ini menceritakan kisah mengejutkan seorang Anthony Bridgerton yang ‘awalnya’ hanya ingin mencari seorang istri dan calon ibu untuk anak-anaknya nanti. Otomatis, seorang viscount sekaligus bujangan Bridgerton sepertinya tidak akan memilih seorang wanita begitu saja, apalagi hanya dengan sekali pandang atau mendengar desas-desus betapa cantik atau anggunnya seorang wanita itu.
He needs evidences and proves it by himself. Caranya? Ala-ala Anthony lah ya pastinya. Karena dia adalah seorang laki-laki dewasa yang sedikit brutal jika menyangkut harkat dan martabat keluarganya (aduh, kok jadi ngelantur) tapi sangat menghargai seorang wanita. Sasarannya adalah seorang putri dari keluarga Sheffield  bernama Edwina namun entah mengapa malah perhatiannya jadi teralih pada kakaknya yang bernama Kate.
Anehnya, aku sedikit kehilangan daya tarik dengan buku kedua ini. Mungkin karena aku terlalu terpukau dengan buku pertama (The Duke and I) dan menginginkan sesuatu yang baru muncul di sini. Aku ngerasa pola yang penulis buat untuk cerita ini dan cerita sebelumnya hampir sama, meskipun kisah dua pasangan bridgerton itu benar-benar berbeda. Mungkin karena kedua karakter utama di sini sudah dewasa. Secara pribadi, aku pembaca yang menyukai karakter-karakter nakal. Jadi, sedikit banyak itu memengaruhi penilaianku terhadap suatu buku selain ceritanya. Nggak tau kenapa terasa ada yang kurang dari cerita ini. Kurang greget gitu ya, atau gimana aku juga bingung. Yang jelas emang kerasa kurang ‘euh’ ketimbang buku pertama.
Mungkin juga karena interaksi antara Anthony dan Kate yang dewasa, tapi menurutku tetap mengesankan karena mereka sama-sama bijak (mungkin karena faktor umur) *gubrak*. Aku juga merasakan kehangatan keluarga Bridgerton agak kurang ditonjolkan di sini.
Justru, aku lebih terkesan dengan interaksi keluarga Sheffield. Aku bahagia menngetahui Kate dan Edwina mendapat perlakuan yang sama meskipun mereka bersal dari satu ayah namun dengan ibu yang berbeda, rasanya hangat sekali melihat Kate sangat menyayangi Edwina begitupun sebaliknya. Dan ibu mereka mencintai mereka berdua.
Well, meski begitu aku tetap suka. Tapi kebanyakan waktuku tersita untuk melakukan hal lain daripada melanjutkan membaca buku ini. Padahal jika menilik pada buku sebelumnya, aku akan lebih memilih meninggalkan bakso di meja daripada melewatkan buku itu.
Lady Whistledown masihlah menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini. Dan yang nyebelin lagi, aku malah jadi lebih penasaran sama lady ini dari sebelumnya. Hehehe
Rating: 3,8/5 stars


Tidak ada komentar:

Posting Komentar